Kamis, 25 Maret 2010

AIR




















  1. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok mahkluk hidup di bumi ini. Mungkin kita tidak bisa hidup tanpa air, jadi air berpengaruh besar untuk kehidupan. Daerah ini merupakan salah satu titik penghasil minyak di blok cepu. Pada tahun 1992 pernah terjadi blow out pada salah satu sumur minyaknya dan proses pemadamannya membutuhkan waktu lebih dari dua bulan. Blowout adalah suatu peristiwa mengalirnya minyak, gas atau cairan lain dari dalam sumur minyak dan gas ke permukaan atau di bawah tanah yang tidak bisa dikontrol. Peristiwa ini bisa terjadi ketika tekanan hidrostatis lumpur pemboran lebih kecil dari tekanan formasi. Aku tidak tau tentang hal itu, karena waktu itu aku baru berumur dua tahun. Aku mendapat sumber ini setelah membaca di internet.
  2. Randublatung merupakan daerah yang rawan kekeringan, daerah ini mengandalkan air hujan untuk sumber airnya. Mungkin kekeringan itu disebabkan oleh gundulnya hutan kita. karena sebelum hutan kita di jarah oleh mereka yang tidak bertanggung jawab sekitar tahun 90an, Randublatung jarang mengalami kekeringan air.
  3. Para petani pun hanya menanam padi di musim hujan saja, karena mereka kesulitan mencari air di musim kemarau. Apabila musim kemarau datang, warga sini sebagian besar, susah untuk mencari air. Mereka harus mengantri di sumur dan menunggu hingga jatah mengambil air itu tiba. Bagi orang yang mampu, biasanya mereka membeli dari penjual air yang menggunakan becak. Untuk satu becak harganya delapan ribu, dengan jumlah delapan jerigen.
  4. Disini ada beberapa sumur yang sebagian besar diambil penjual air, sumur pompa dan sumur timba. Sebenarnya banyak sumur disini namun sumur itu hanya tadah hujan saja, karena tidak adanya sumber air untuk sumur tersebut. Air PAM saja disini tidak mengalir seperi yang kita harapkan. Air PAM hanya keluar dua hari sekali, itu pun tidak keluar dengan lancar, Apa itu yang disebut layanan masyarakat? Ada juga sumur bantuan dari Pemerintah yang tujuanya untuk kepentingan masyarakat, tetapi itu hanya formalitas saja. Kebanyakan sumur itu dibuat disekitar rumah mereka atau disekitar keluarga mereka. Jadi kesimpulanya, nepotisme masih sangat kental disini. " Siapa tak kenal maka tak sayang" kayaknya kata-kata itu tidak hanya dikota-kota besar namun di Randublatung pun juga seperti itu. Dari hal-hal semacam itu, kita bisa menilai seberapa buruk moral orang-orang yang memainkan nepotisme. Bahkan untuk mendapatkan title Pegawai Negeri pun harus dinepotismekan. Inilah sosok sebuah negeri yang tak kenal hati nurani, pekerjaan pun harus diperjual belikan.
  5. Kemarin pernah sih ada pembesaran pipa air dari PDAM, tapi itu tidak berfungsional bagi masyarakat Randublatung. Kenyataanya air yang mengalir dari pipa yang lebih besar dengan harga cukup mahal bahkan lebih mahal dari beras yang dibeli oleh rakyat miskin, tidak dapat mengalir dengan sempurna seperti yang dibutuhkan masyarakat. Apakah itu yang harus disajikan kepada masyarakat?
  6. Dari itulah seharusnya kita semua berfikir, apakah pemerintahan di negeri ini bisa mengayomi masyarakat dan apakah keadilan itu bisa kita rasakan juga? Ini bentuk kecil saja ketidakadilan yang terjadi di daerahku. Aku berharap keadilan itu datang dari orang yang dekat dengan aku bukan dari pejabat yang hanya mementingkan perutnya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar